Game PC yang Terlalu Diagung-Agungkan Padahal… Biasa Aja
Rekomendasi Jun 19, 2025

Kadang kita tergoda beli game karena katanya keren, rating-nya tinggi, dan semua orang di internet membicarakannya. Tapi begitu dicoba, malah muncul pertanyaan, “Serius nih, ini yang diributin?” Banyak game PC yang terjebak di pusaran hype, dan akhirnya terasa terlalu dipaksakan jadi “karya besar” padahal secara pengalaman bermain… ya gitu-gitu aja.
Berikut ini daftar game PC overrated yang nggak perlu kamu paksain buat coba, kecuali kamu memang penasaran atau mau ikut diskusi doang.
🎮 1. Cyberpunk 2077 – Ekspektasi Kayak Surga, Realita Gimmick
Dari segi tampilan? Cakep. Dari segi janji? Banyak banget. Tapi saat pertama kali rilis, Cyberpunk 2077 adalah bencana teknikal. Bug di mana-mana, AI NPC-nya bego, dan gameplay yang terasa kosong.
Oke, sekarang udah banyak patch. Tapi kalau kamu baru mau main, perlu tanya ke diri sendiri: “Apa aku pengin main karena gamenya, atau karena semua orang pernah ribut soal game ini?”
Kalau jawabannya yang kedua, siap-siap kecewa. Karena begitu hype-nya ilang, ini cuma RPG open world biasa dengan tema futuristik.
🎮 2. Valorant – Kalau Bukan Tipe Kompetitif, Jangan Dipaksa

Banyak yang bilang Valorant adalah paduan ideal antara CS dan Overwatch. Tapi kenyataannya? Game ini bukan buat semua orang.
Komunitasnya toxic, ritmenya cepat, dan kalau kamu masuk tanpa teman satu tim yang solid, siap-siap jadi sasaran frustrasi. Belum lagi map yang repetitif dan agent yang kadang kerasa nggak balance.
Kalau kamu tipe gamer yang cuma pengin main santai sepulang kerja, Valorant bisa bikin stres sebelum kamu sempat nikmati gamenya.
🎮 3. Death Stranding – Simulator Jalan Kaki Berskala AAA
Visualnya? Luar biasa. Musik? Bagus. Narasi? Unik. Tapi… game-nya sendiri? Jalan kaki dan nganter paket. Selama puluhan jam.
Banyak orang maksa suka sama game ini karena namanya Hideo Kojima. Tapi kalau kamu jujur ke diri sendiri, ini bukan game yang seru. Ini lebih kayak pengalaman meditatif yang dibungkus plot absurd. Untuk beberapa orang ini “filosofis”, tapi buat banyak gamer, ini cuma… ngebosenin.
🎮 4. The Sims 4 – Game Dasar yang Kosong, DLC Mahal
The Sims 4 punya tampilan bersih dan kontrolnya nyaman. Tapi kalau kamu beli versi dasarnya aja, siap-siap kecewa berat. Banyak fitur penting malah dikunci di expansion pack yang harganya nggak masuk akal.
Pengen punya binatang peliharaan? Beli DLC. Pengen musim dan cuaca? DLC. Bahkan hal sesederhana aktivitas anak-anak di sekolah pun butuh DLC. Akhirnya jadi kayak game gratisan yang dipaksa bayar berkali-kali.
🎮 5. Assassin’s Creed: Valhalla – Panjang, Lambat, dan Terlalu Serius
Valhalla awalnya bikin penasaran karena latar Viking dan dunia open world-nya. Tapi begitu masuk jauh, baru kerasa: ini game kelewat panjang. Banyak misi yang terasa copy-paste, dan cerita utamanya lambat banget.
Mekanisme pertarungannya juga nggak berkembang banyak dari game-game sebelumnya. Jadi, kalau kamu bukan penggemar berat seri Assassin’s Creed, Valhalla bisa terasa seperti kerja lembur yang dibayar dengan cutscene.
🎮 6. PUBG Versi PC – Game yang Dulu Inovatif, Sekarang Terlupakan
Waktu awal muncul, PUBG adalah pionir. Tapi sekarang? Gameplay-nya terasa berat, performa teknisnya masih sering kacau, dan cheater bertebaran.
Sementara kompetitornya seperti Apex Legends atau Warzone makin polish dan rapi, PUBG stuck di tempat. Versi PC-nya butuh spek tinggi tapi nggak jamin pengalaman lancar. Banyak pemain baru malah kabur sebelum sempat menikmati.
🎮 7. No Man’s Sky – Sebuah Janji yang Baru Terpenuhi Setelah Bertahun-tahun
Kalau kamu main No Man’s Sky sekarang, mungkin akan bilang, “Eh, ini game keren kok.” Tapi saat pertama rilis? Itu adalah puncak dari marketing berlebihan dan ekspektasi palsu.
Game-nya sepi, planet-planetnya terasa generik, dan semuanya kayak prosedural generator yang kehilangan jiwa. Hello Games memang kerja keras memperbaiki, tapi pengalaman pertama banyak gamer udah terlanjur rusak.
Kalau kamu datang untuk narasi atau eksplorasi meaningful, mungkin kamu tetap nggak akan betah di sana.
🎯 Penutup: Jangan Jadi Korban Hype
Industri game itu keras. Developer besar punya dana buat promosi gede-gedean, streamer dikontrak, dan review awal disusun rapi. Tapi kita sebagai gamer harus cerdas: tidak semua yang ramai itu bagus, dan tidak semua yang bagus harus ramai.
Game adalah soal pengalaman personal. Kalau sebuah judul terasa dipaksa atau tidak sesuai dengan gaya bermainmu, jangan ragu untuk tinggalkan. Dunia ini penuh game bagus yang nggak naik ke permukaan, dan kadang yang “terlalu populer” justru kehilangan esensinya.
Mario Kart 8 Deluxe: Balapan Gokart Paling Seru yang Tak Pernah Usang