DOOM Eternal, FPS Brutal dengan Aksi Cepat dan Intens
News Jul 24, 2025

Sebagai sekuel langsung dari DOOM (2016), DOOM Eternal membuktikan bahwa franchise klasik ini masih memiliki kekuatan untuk memukau gamer modern. Dirilis oleh id Software dan Bethesda, game ini membawa konsep “FPS cepat dan brutal” ke level baru, dengan desain level yang kompleks, musik metal yang intens, serta mekanik pertarungan yang memacu adrenalin sejak detik pertama.
Perpaduan Aksi Cepat dan Visual Memukau
Sejak awal permainan, pemain disambut dengan medan perang penuh demon yang harus dihancurkan tanpa ampun. DOOM Slayer, karakter utama yang menjadi simbol kehancuran bagi pasukan neraka, kini memiliki lebih banyak senjata dan kemampuan untuk memusnahkan musuh secara efisien. Salah satu kekuatan utama DOOM Eternal terletak pada desain pertarungan yang sangat agresif. Tidak ada tempat aman. Pemain harus terus bergerak, menyerang, mengisi ulang amunisi melalui Glory Kill, dan memanfaatkan Flame Belch untuk mendapatkan armor dari musuh yang terbakar.
Visual dalam game ini sangat detail dan konsisten dengan atmosfer neraka futuristik. Efek ledakan, gerakan cepat, serta animasi pembantaian benar-benar memperkuat kesan brutal yang menjadi ciri khas dari DOOM Eternal. Ditambah lagi dengan frame rate yang tinggi, game ini terasa sangat halus dan responsif, terutama saat dimainkan di PC atau konsol generasi terbaru.
Mekanik Permainan yang Membakar Adrenalin
Gameplay DOOM Eternal tidak hanya sekadar menembak musuh. Setiap pertarungan seperti puzzle brutal yang harus diselesaikan dengan cepat. Pemain diharuskan mengatur ulang posisi, memilih senjata yang tepat, dan memanfaatkan sumber daya secara strategis. Sistem Glory Kill kembali hadir, memungkinkan pemain untuk mengeksekusi musuh dari dekat dan mendapatkan bonus kesehatan. Flame Belch dan Chainsaw juga menjadi bagian dari rotasi tempur, memberikan lapisan strategi di tengah kekacauan.
Tidak hanya itu, DOOM Eternal memperkenalkan dash mechanic dan wall climbing, membuka eksplorasi vertikal yang lebih luas dalam level. Mode kampanye dipenuhi tantangan yang menuntut keterampilan tinggi, dan para veteran DOOM akan merasa puas dengan tingkat kesulitan yang tidak main-main.
Mode multiplayer “Battlemode” memperkenalkan konsep 2v1, di mana dua pemain sebagai demon melawan satu DOOM Slayer. Walaupun cukup menyenangkan, fokus utama game tetap berada pada pengalaman single player yang solid dan intens.
Baca juga : 10 Game Indie PlayStation yang Wajib Kamu Coba di 2025


Musik metal hasil karya Mick Gordon menjadi fondasi atmosfer game ini. Irama gitar yang berat dan dentuman drum sinkron dengan setiap aksi di layar. Musik DOOM Eternal bukan hanya pelengkap — ia menjadi bagian dari narasi. Saat lagu mulai menggelegar, Anda tahu saatnya untuk bertarung habis-habisan. Desain suara lainnya juga tidak kalah menakutkan, mulai dari erangan iblis hingga efek peluru yang menghantam tubuh musuh.
Selain itu, narasi cerita di DOOM Eternal disampaikan melalui cutscene singkat dan codex entry, membuat pemain yang ingin mendalami mitologi DOOM dapat memahami konflik antara makhluk neraka, para Maykr, dan peran sang Slayer.
