Baldur’s Gate 3, RPG D&D Penuh Pilihan dan Plot Epik
Rekomendasi Jul 13, 2025

Industri game kembali bergairah dengan kehadiran Baldur’s Gate 3, sebuah Action RPG berbasis Dungeons & Dragons (D&D) yang langsung mencuri perhatian para penggemar game role-playing di seluruh dunia. Dikembangkan oleh Larian Studios, game ini menjadi penerus sah dari dua seri klasik Baldur’s Gate yang melegenda di era 90-an. Bukan hanya nostalgia yang dihadirkan, Baldur’s Gate 3 membawa segudang inovasi, dari sistem pertarungan turn-based strategis hingga pilihan moral yang benar-benar berdampak pada jalannya cerita.
Cerita Kompleks dan Dunia Penuh Intrik
Salah satu kekuatan utama Baldur’s Gate 3 terletak pada kedalaman narasi dan pembangunan dunia. Pemain akan memulai petualangan sebagai seorang karakter yang terinfeksi parasit Mind Flayer, makhluk ikonik dalam lore D&D. Parasit ini memberi kekuatan luar biasa, namun sekaligus mengancam mengubah karakter menjadi monster yang mengerikan. Dari sinilah konflik personal dan moral muncul sepanjang game.
Game ini menempatkan pemain di Forgotten Realms, dunia fantasi yang sangat kaya, dipenuhi kota megah, reruntuhan kuno, monster, hingga dewa-dewi yang terlibat dalam politik dan perang bayangan. Setiap percakapan bisa menjadi awal aliansi baru atau permusuhan abadi. Bahkan keputusan kecil, seperti membantu NPC atau memilih jalan tertentu, bisa memicu konsekuensi besar di kemudian hari. Inilah yang membuat Baldur’s Gate 3 begitu memikat, karena setiap jalur cerita terasa hidup dan organik.
Sistem Turn-Based Strategis yang Mendebarkan
Berbeda dari dua pendahulunya yang mengandalkan sistem real-time with pause, Baldur’s Gate 3 mengadopsi sistem turn-based combat. Pilihan ini ternyata menjadi nilai jual tersendiri, karena pertarungan kini terasa jauh lebih taktis. Pemain harus memperhitungkan positioning, jarak serang, area efek, hingga penggunaan environment seperti meledakkan barel minyak atau menjatuhkan musuh dari ketinggian.
Setiap karakter memiliki kelas, skill, dan latar belakang yang memengaruhi cara bertarung. Apakah memilih menjadi Warlock dengan kekuatan sihir gelap, atau Rogue yang mengandalkan kelincahan? Setiap gaya bermain terasa unik, menciptakan replayability tinggi. Baldur’s Gate 3 juga setia pada aturan D&D 5th Edition, termasuk lemparan dadu (dice roll) yang menentukan keberhasilan aksi, baik saat bertarung maupun bernegosiasi. Hal ini semakin memperkuat nuansa table-top RPG yang menjadi akar game ini.
Dampak Besar di Dunia RPG Modern
Sejak dirilis, Baldur’s Gate 3 mendapat sambutan luar biasa dari kritikus maupun gamer. Situs-situs review seperti Metacritic dan IGN memberikan skor tinggi, menyoroti kualitas grafis, penulisan cerita, serta kompleksitas pilihan moral. Larian Studios dianggap berhasil menghidupkan kembali seri klasik dengan sentuhan modern yang sangat elegan.


Popularitas Baldur’s Gate 3 juga berdampak pada tren RPG modern. Banyak pengembang kini mulai melirik kembali konsep turn-based dan narasi mendalam. Bahkan, game ini disebut sebagai salah satu RPG terbaik dekade ini, selevel dengan The Witcher 3 atau Divinity: Original Sin 2.
Dengan keberhasilan ini, masa depan Baldur’s Gate 3 terlihat cerah. DLC, ekspansi, atau bahkan sekuel di masa mendatang menjadi sesuatu yang sangat dinantikan. Yang pasti, Baldur’s Gate 3 telah menorehkan namanya sebagai mahakarya yang pantas dimainkan oleh semua penggemar RPG, baik veteran D&D maupun pendatang baru.
